Gaya hidup boros dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kesejahteraan finansial dan kesehatan seseorang. Kebiasaan membeli barang yang tidak diperlukan atau menghabiskan uang untuk makanan atau minuman yang mahal dan tidak sehat dapat mengganggu keseimbangan anggaran pribadi. Selain itu, perilaku boros yang berlebihan juga dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang lebih tinggi akibat ketidakpastian finansial yang dihadapi.
Penyebab timbulnya sampah harus segera diatasi karena hal ini juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Pemborosan sumber daya alam, seperti air dan listrik, dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dan pencemaran lingkungan. Selain itu, perilaku konsumtif juga dapat menyebabkan peningkatan sampah dan sampah yang dihasilkan sehingga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kelestarian bumi kita.
Perilaku boros juga dapat mempengaruhi kualitas hubungan sosial dan keluarga. Kebiasaan membeli barang mahal atau menghabiskan uang untuk hiburan yang tidak perlu dapat menimbulkan stres dan perselisihan dalam hubungan dengan orang terdekat. Selain itu, perilaku boros yang berlebihan juga dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti tagihan listrik, air, dan sewa rumah sehingga dapat memicu konflik dalam keluarga. Untuk mengetahui lebih jauh dampak negatif gaya hidup boros, berikut ulasannya.
Dampak Negatif Pola Hidup Boros
Gaya hidup boros dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap keuangan pribadi dan kelestarian lingkungan. Salah satu dampak negatifnya adalah mempercepat tergerusnya tabungan dan menimbulkan hutang yang tidak terbayar. Selain itu, kebiasaan membuang-buang uang juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merencanakan keuangan jangka panjang. Berikut penjelasan lengkap mengenai dampak negatif gaya hidup boros
1. Sulit untuk Disimpan
Dampak negatif dari gaya hidup boros adalah Anda tidak memiliki tabungan atau bahkan sulit untuk menabung. Anda mungkin menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu demi kesenangan pribadi. Contoh gaya hidup boros yang jarang disadari adalah ketika imbalannya berlebihan. Namun harus sesuai dengan anggaran yang Anda alokasikan. Misalnya, Anda secara alami mengalokasikan penghasilan Anda menggunakan rumus 50 30 20.
- 50% kebutuhan utama adalah untuk biaya makan, listrik, kredit, transportasi, asuransi dan lain-lain
- 30% keinginan pribadi
- Tabungan atau investasi 20%.
2. Tidak Punya Dana Darurat
Salah satu dampak negatif dari gaya hidup boros adalah tidak menyiapkan dana darurat. Biasanya dana tersebut disisihkan dari pendapatan setiap bulannya. Dana darurat bertujuan untuk mengantisipasi kondisi darurat atau tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan, kerusakan rumah akibat bencana alam dan lain sebagainya. Memiliki dana darurat akan membuat Anda bisa memenuhi kebutuhan finansial yang tidak terduga tanpa harus bingung mencari uang dari mana.
Anda mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan primer karena uang digunakan untuk membeli hal-hal selain kebutuhan primer. Namun, jika Anda pandai mengelola pendapatan dengan bijak, kondisi ini bisa dihindari. Untuk menghindarinya, Anda perlu membuat pos pengeluaran yang lebih detail untuk kebutuhan sehari-hari.
Berutang bukanlah suatu hal yang dilarang, namun Anda harus menentukan tujuan dari berhutang tersebut, apakah untuk keperluan kredit produktif atau konsumtif. Oleh karena itu, bijaklah sebelum Anda memutuskan untuk berhutang.
5. Tidak ada tabungan untuk hari tua
Kita semua pasti ingin menjalani masa tua dengan damai tanpa memikirkan kebutuhan atau tagihan. Namun, jika Anda terbiasa hidup boros di usia muda, Anda akan kesulitan menyiapkan dana pensiun. Ketika masa muda dihabiskan dalam perilaku konsumeris, maka masa tua yang nyaman hanyalah harapan. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengelola penghasilan Anda sejak dini dengan sebaik-baiknya.
6. Memicu masalah keluarga
Akibat hidup boros tidak hanya berdampak pada diri sendiri namun juga berdampak pada keluarga. sebagai contoh pertengkaran antar pasangan yang dipicu oleh gaya hidup konsumtif. Karena habisnya uang untuk membayar tagihan utang atau membeli barang yang tidak dibutuhkan, bisa memicu perselisihan dalam keluarga. Oleh karena itu, sebaiknya hindari gaya hidup boros dan pertimbangkan untuk memulai hidup yang lebih terkendali.
7. Menyebabkan Masalah Kesehatan
Perilaku boros tidak hanya memperburuk finansial, tetapi juga dapat berdampak pada gangguan kesehatan, misalnya stres dan tekanan berlebihan yang dapat berujung pada penyakit fisik bahkan menurunkan kesehatan mental. Oleh karena itu, pastikan untuk menjauhi hal-hal yang boros dan utamakan pola hidup sehat. Hal ini penting untuk diingat dalam menjaga keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
8. Merasa serba kekurangan
Pasti Anda pernah mendengar banyak orang yang mempunyai gaji besar namun hidupnya terkesan resah dan selalu merasa kekurangan. Inilah salah satu dampak negatif dari gaya hidup boros. Namun, jika Anda bisa mengelola gaji dengan bijak, situasi kekurangan ini bisa dihindari. Untuk mencegah kebiasaan boros tersebut, Anda bisa membuat pos-pos pengeluaran dengan rincian kebutuhan dan memantaunya secara konsisten agar kondisi keuangan Anda sehat dan terjaga.
9. Kesulitan Memiliki Properti
Memasuki usia 25 tahun, Anda mungkin mulai berpikir untuk memiliki properti seperti rumah atau bisnis sebagai bekal di hari tua. Namun, keinginan tersebut belum tentu bisa terwujud jika kita memiliki gaya hidup boros. Dampak negatif dari gaya hidup boros ini tidak akan muncul jika Anda mengalokasikan 10% gaji bulanan Anda untuk berinvestasi atau menabung untuk membeli properti.
Cara Menghindari Gaya Hidup Boros
Untuk menghindari gaya hidup boros, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain membuat anggaran bulanan, mengurangi pengeluaran yang tidak penting, dan menghindari utang konsumen. Berikut cara menghindari gaya hidup boros.
1. Biasakan menabung
Cara menghindari gaya hidup boros yang pertama adalah dengan membiasakan menabung setiap kali mendapat penghasilan. Setidaknya alokasikan 10% dari penghasilan bulanan Anda untuk menabung secara konsisten dan berkomitmen agar Anda terhindar dari dampak negatif gaya hidup boros dan memiliki tabungan untuk masa depan.
2. Bijaklah dalam berbelanja
Godaan untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan atau dibutuhkan kerap kali datang. Hal ini tentu menjadi salah satu hal yang menghambat perencanaan keuangan. Oleh karena itu, Anda perlu membuat catatan mengenai barang atau kebutuhan apa saja yang perlu Anda beli.
3. Biasakan membawa perbekalan dari rumah
Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari gaya hidup boros adalah dengan membiasakan membuat atau membawa perbekalan sendiri saat bepergian. Jika Anda seorang pegawai kantoran, Anda bisa membawa bekal bekal. Hal ini dapat mengurangi anggaran makan siang Anda di luar kantor, sehingga Anda bisa lebih menghemat pengeluaran.
4. Berbelanjalah saat ada promosi
Tips menghindari gaya hidup boros selanjutnya adalah berbelanja saat ada diskon. Biasanya supermarket mengadakan promosi setiap hari untuk barang tertentu atau promosi khusus untuk pemegang kartu kredit atau debit tertentu. Namun, jangan sampai Anda terbebani ketika sedang ada promosi atau diskon, tetaplah berbelanja sesuai prioritas dan kebutuhan Anda.
5. Menjalankan Bisnis
Cara menghindari dampak negatif dari gaya hidup boros adalah dengan mencoba menjalankan bisnis. Daripada menghabiskan uangmu untuk sesuatu yang kurang penting, kamu bisa mengalokasikannya untuk modal bisnis atau usaha. Tidak ada salahnya mencoba dan menjadikan bisnis sebagai pengalaman dan penghasilan tambahan.
6. Hindari Berhutang Dengan Sistem Belanja Pay Later
Seperti yang sudah dijelaskan, dampak negatif dari hidup boros adalah hutang atau tagihan yang menumpuk. Oleh karena itu, solusi terbaiknya adalah dengan tidak berhutang, apalagi berbelanja dengan sistem bayar nanti. Meski membayar nanti bisa membantu Anda untuk memiliki barang yang Anda impikan, namun bunga yang diberikan cukup besar. Selain itu, tagihan yang muncul setiap bulan bisa mengganggu ketenangan hidup Anda.
7. Mulailah Berinvestasi
Investasi merupakan salah satu aktivitas yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan Anda. Sebelum melakukan investasi, ada baiknya Anda menentukan tujuan finansial sesuai kebutuhan agar tidak ada biaya yang dikeluarkan secara sia-sia. Anda bisa melakukan berbagai investasi seperti SBN emas atau reksa dana.
8. Hindari Prestise
Sebagai anak muda yang tinggal di pusat kota, ada kebanggaan tersendiri bisa mengikuti tren masa kini, seperti mengenakan pakaian kekinian atau pergi ke tempat-tempat populer. Hal-hal inilah yang mengikat kita, khususnya kaum muda, untuk hidup boros. Jadi, kamu harus menghindari perasaan sombong dan hidup lebih hemat.
9. Menerapkan Hidup Hemat
Hidup hemat adalah gaya hidup hemat yang memungkinkan seseorang untuk memprioritaskan kebutuhannya dan mengendalikan keinginannya semaksimal mungkin. Berbeda dengan gaya hidup minimalis yang memaksimalkan potensi suatu barang agar bisa dimanfaatkan. Pada dasarnya hidup hemat diterapkan untuk mengubah pola pikir seseorang agar terhindar dari dampak negatif kehidupan konsumeris.
Temukan Layanan Solusi Bantuan Keuangan bersama Danamas!
Danamas merupakan solusi efektif kebutuhan finansial Anda, dapatkan beragam inovasi produk pinjaman terbaik untuk membantu menyelesaikan permasalahan finansial Anda. Berbagai produk dengan tenor panjang hingga 10 tahun, bunga pinjaman kompetitif 14% pa dengan jumlah pinjaman hingga Rp 2 miliar. Danamas selalu siap mendukung pertumbuhan keuangan Anda.
Dapatkan berbagai informasi terkini seputar investasi dan berbagai informasi seputar keuangan di Website Danamas atau Danamas Instagram. Jika ada pertanyaan atau keluhan, silahkan menghubungi Danamas di Hotline: 021-50960896, email: [email protected] atau WhatsApp Danamas di 0882 24222 001/0882 24222 002.
www.lancar.id