Dampak Penggunaan Zat Adiktif Bagi Kesehatan Tubuh

By | September 10, 2023

Dampak Penggunaan Zat Adiktif Terhadap Kesehatan Tubuh

pusatdapodik.com. Zat adiktif adalah suatu zat atau obat yang dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan pada penggunanya.

Kecanduan adalah suatu kondisi fisik atau psikis seseorang yang menyebabkan tubuh dan jiwa selalu membutuhkan obat atau zat tertentu agar dapat berfungsi normal.

Karena bersifat adiktif, penggunaan zat adiktif akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini adalah Dampak penggunaan zat adiktif terhadap kesehatan tubuh manusia.

1. Dampak Penggunaan Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tumbuhan yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, mengurangi rasa sakit, dan menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.

Beberapa contoh narkotika adalah morfin, heroin, opium, kokain, ganja, petidin, metadon, dan kodein. Penggunaan heroin, morfin, opium, dan kodein dalam jangka pendek dapat menghilangkan rasa sakit, mengurangi ketegangan, merasa nyaman, diikuti perasaan seperti mimpi dan mengantuk.

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan, overdosis, menyebabkan sembelit, gangguan siklus menstruasi, dan impotensi.

Jika menggunakan alat suntik yang tidak steril, Anda bisa tertular berbagai jenis penyakit berbahaya, seperti hepatitis dan HIV.

Dampak jangka pendek dari penggunaan ganja antara lain perasaan cemas dan bahagia bersama, banyak bicara, tertawa terbahak-bahak, halusinasi, perubahan rasa ruang dan waktu, detak jantung meningkat, mata merah, dan tenggorokan kering.

Penggunaan ganja dalam jangka panjang dapat menyebabkan berkurangnya daya pikir, menurunnya motivasi, berkurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar, pneumonia, penurunan daya tahan tubuh, dan gangguan sistem peredaran darah.

Efek jangka pendek dari penggunaan kokain termasuk peningkatan rasa percaya diri, lebih banyak bicara, hilangnya rasa lelah, berkurangnya kebutuhan untuk tidur, dan halusinasi sentuhan dan visual.

Dampak jangka panjang penggunaan kokain adalah malnutrisi, anemia, kerusakan organ hidung, dan gangguan jiwa.

2. Dampak Penggunaan Psikotropika

Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai sifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.

Contoh psikotropika adalah ekstasi, sabu, dan nitrazepam. Penggunaan ekstasi dan sabu dalam jangka pendek dapat menyebabkan terjaga (tidak tidur), perasaan siang hari, perasaan melonjak, rasa nyaman, dan meningkatkan keintiman.

Namun setelahnya Anda akan merasa tidak nyaman, tertekan, kehilangan nafsu makan, berkeringat, haus, badan gemetar, jantung berdebar-debar, dan tekanan darah meningkat.

Dalam jangka panjang dapat menyebabkan gizi buruk, anemia, penyakit jantung, gangguan jiwa (psikotik), pembuluh darah di otak dapat pecah sehingga mengakibatkan pukulan.

Penggunaan nitrazepam dalam dosis tertentu akan membuat seseorang tenang, karena otot-otot tubuh menjadi rileks.

Namun jika digunakan terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan bicara, masalah persepsi, dan kehilangan keseimbangan.

Jika dosis yang digunakan lebih tinggi maka akan menyebabkan gangguan pernafasan, koma dan kematian.

3. Dampak Penggunaan Zat Psikoaktif Lainnya

Zat psikoaktif selain narkotika dan psikotropika juga mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat jika disalahgunakan.

Jika zat-zat tersebut dikonsumsi dalam jumlah banyak, dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan tubuh. Contoh zat psikoaktif selain narkotika dan psikotropika adalah inhalansia, alkohol, dan nikotin.

Inhalansia adalah gas, aerosol, atau pelarut yang dihirup dan diserap melalui paru-paru. Inhalansia dapat menyebabkan kematian mendadak karena kekurangan oksigen.

Penggunaan inhalansia juga dapat menimbulkan ilusi, halusinasi, dan persepsi yang salah (misalnya merasa seperti bisa terbang, sehingga penggunanya akan melompat dari tempat yang tinggi).

Penggunaan inhalansia dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan pada otak, paru-paru, ginjal, dan jantung.

Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan mengalir melalui pembuluh darah menuju otak sehingga menekan fungsi otak. Akibat jangka pendek dari mengonsumsi alkohol adalah mabuk, jalan tidak stabil, dan keinginan untuk menghancurkan.

Dalam jangka panjang, alkohol dapat merusak hati, merusak kelenjar getah bening lambung, merusak sistem saraf, menyebabkan gangguan jantung, dan meningkatkan risiko kanker. Ibu hamil pecandu alkohol berisiko melahirkan bayi cacat.

Nikotin ditemukan dalam daun tembakau. Daun tembakau biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan rokok. Hasilnya, orang yang merokok akan menolak rasa kantuk atau menjadi lebih aktif.

Namun merokok berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker tenggorokan dan kanker paru-paru. Ada sekitar empat ribu senyawa dalam rokok, termasuk tar dan karbon dioksida, yang berbahaya bagi tubuh.

Sumber: Buku IPA Kelas VIII SMP/MTs Kemendikbud Revisi 2017

www.amongguru.com

Category: Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *