Hukum OHM – Bunyi, Teori, Makalah, Rumus, Contoh Soal

By | September 9, 2023

pusatdapodik.com Kali ini kita akan membahas tentang hukum OHM yang meliputi pengertian, landasan teori, makalah, rumus, bunyi hukum OHM dan cara menghitung hambatan, menghitung tegangan dan cara menghitung arus listrik beserta contoh soal.

Memahami Hukum OHM

Hukum Ohm adalah pernyataan bahwa jumlah arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar akan selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diberikan padanya. Suatu benda penghantar dapat dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai hambatannya tidak bergantung pada besar dan polaritas beda potensial yang diterapkan padanya. Meskipun hal ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis konduktor, istilah “hukum” tetap digunakan karena alasan historis.

komponen parameter dalam hukum OHM
komponen parameter dalam hukum OHM

Secara matematis hukum Ohm dinyatakan dengan persamaan:

V = IR

Informasi :

SAYA adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.
V adalah tegangan listrik pada kedua ujung penghantar dalam volt.
R adalah nilai hambatan (resistansi) listrik yang ada pada suatu penghantar dalam satuan ohm.

Hukum ini diciptakan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan asal Jerman pada tahun 1825 dan diterbitkan dalam makalah berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

Hukum OHM Kedengarannya

Arus listrik besar (SAYA) yang mengalir melalui suatu penghantar atau penghantar akan selalu berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V) diterapkan padanya dan berbanding terbalik dengan resistansinya (R)

Untuk lebih jelas mengenai Hukum Ohm, anda dapat melakukan praktikum dengan rangkaian elektronik sederhana seperti dibawah ini:

Rangkaian dasar hukum Ohm
Rangkaian dasar hukum Ohm

hanya membutuhkan Generator DC (Power Supply), Voltmeter, Ammeter, dan Potensiometer sesuai nilai yang dibutuhkan. Dari rangkaian elektronik sederhana ini dapat dibandingkan teori Hukum Ohm dengan hasil praktikum dalam menghitung kuat arus listrik (I), tegangan (V) dan hambatan (R).

Rumus

Rumus Menghitung Arus Listrik
Saya = V / R

Rumus untuk menghitung Tegangan atau Beda Potensial
V = Saya x R.

Rumus untuk menghitung Nilai Resistansi
R = V / Saya

Contoh soal

Menghitung Resistansi / Hambatan (R)

Jika nilai Tegangan pada Voltmeter (V) yaitu 12V dan nilai Arus Listrik (SAYA) dalam amperemeter adalah 0,5A. Berapakah nilai Resistansi pada Potensiometer tersebut?
Masukkan nilai tegangan 12V dan arus listrik 0,5A ke dalam Rumus Ohm seperti di bawah ini:
R = V / Saya
R = 12 /0,5
R = 24 Ohm
Nilai resistansinya adalah 24 Ohm

Menghitung tegangan

Atur nilai resistansi Potensiometer sebesar 500 Ohm, kemudian atur Generator DC sehingga mendapat Arus Listrik (I) sebesar 10mA. Berapa Tegangannya?

Ubah terlebih dahulu satuan Arus Listrik (I) yang masih satu miliAmpere menjadi satuan Ampere yaitu : 10mA = 0,01 Ampere. Masukkan nilai Resistansi Potensiometer 500 Ohm dan nilai Arus Listrik 0,01 Ampere ke dalam Rumus Hukum Ohm
V = Saya x R
V = 0,01 x 500
V = 5 Volt
nilainya 5Volt.

Hitung arus listrik

Atur Generator DC atau Power Supply agar menghasilkan Tegangan Output sebesar 10V, kemudian atur Nilai Potensiometer menjadi 10 Ohm. Berapakah nilai Arus Listrik?

Masukkan Nilai Tegangan 10V dan Nilai Resistansi Potensiometer yaitu 10 Ohm ke dalam Rumus Hukum Ohm
Saya = V / R
Saya = 10/10
Saya = 1 Ampere
hasilnya 1 Ampere

Itulah penjelasannya pusatdapodik.com tentang hukum OHM dan berbagai rumusnya beserta contoh soalnya. Semoga ini bermanfaat

Bahan Terkait:

rumusrumus.com

Category: Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *