Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkat & Manfaat

By | September 12, 2023

Jika sebelumnya Anda telah mempelajari berbagai macam makhluk hidup kecil seperti protista dan jamur, maka pada materi kali ini Anda akan mempelajari hewan dan tumbuhan dengan berbagai ukuran. Keanekaragaman makhluk hidup merupakan bagian dari keanekaragaman hayati.

Memahami Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang ditujukan pada seluruh variasi gen spesies, jenis, dan ekosistem pada suatu wilayah tertentu. Penting untuk diingat bahwa semua gen, spesies, dan ekosistem merupakan landasan kehidupan di bumi.

Keanekaragaman ini mencakup segala perbedaan seperti variasi bentuk, jumlah, kenampakan dan ciri-ciri yang terlihat pada tingkat terkecil (gen) hingga tingkat ekosistem. Berdasarkan hal tersebut para ahli membedakannya menjadi tiga tingkatan, yaitu:

Misalnya saja di Indonesia terdapat hutan hujan tropis yang sangat luas yang menjadi tempat berkumpulnya berbagai jenis hewan dan tumbuhan dari yang kecil hingga yang besar. Di hutan hujan tropis juga terdapat kumpulan ekosistem yang berbeda-beda.

Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati

Sejak ledakan populasi dan berkembangnya industri, eksploitasi keanekaragaman hayati juga meningkat. Dampak aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut:

  • Mengubah hutan menjadi pemukiman, pabrik, pertanian, pertambangan dan juga menjadikannya jalan raya
  • Ada perburuan liar, penangkapan ikan dengan pukat, penggunaan bom untuk menangkap ikan, dan kerusakan terumbu karang
  • Industrialisasi menimbulkan pencemaran dan menyita banyak lahan untuk aktivitas manusia sehingga dapat mengurangi habitat hewan dan tumbuhan,

Tingkat Keanekaragaman Hayati

  1. Keanekaragaman Gen

Gen adalah zat kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat pada lokus kromosom. Gen terdapat pada setiap inti sel makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai sifat fenotipik dan genotip yang berbeda-beda.

Fenotipe suatu makhluk hidup merupakan ciri-ciri yang terlihat dari hasil ekspresi gen. Misalnya pada tumbuhan dengan daun berwarna hijau muda, bentuk daun memanjang, dan jenis batang lebar.

Genotipe suatu makhluk hidup adalah susunan gen yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Misalnya ada dua orang laki-laki yang mempunyai rambut hitam kering, padahal sama-sama berambut hitam keriting, namun genotipenya mungkin berbeda. Misalnya, satu orang memiliki genotipe heterozigot dan orang lain memiliki genotipe homozigot.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen lainnya adalah mawar putih dan mawar merah berbeda, yaitu dari segi warna bunganya. Itulah salah satu contoh yang bisa kita amati dan lihat langsung dengan mata kepala kita sendiri.

  1. Keanekaragaman Jenis/Spesies

Spesies atau tipe adalah individu-individu yang mempunyai persamaan morfologi, anatomi, dan fisiologi serta mampu saling kawin (interhibridisasi) yang akan menghasilkan keturunan fertil untuk meneruskan generasi berikutnya.

Saat ini terdapat lebih dari 325.000 spesies tumbuhan dan 1.600.000 spesies hewan di dunia. Jumlah ini terus berubah setiap tahunnya karena penelitian terus dilakukan dan ditemukannya spesies atau jenis makhluk hidup baru.

Salah satu contohnya adalah dari keluarga kacang-kacangan, kita tahu ada kacang tanah, buncis, buncis, kacang polong dan lain sebagainya.

Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena dikenal memiliki ciri-ciri yang sama. Namun ukuran tubuh, biji dan rasanya berbeda.

  1. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya serta makhluk hidup dan lingkungannya. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik yang ada di lingkungan, keduanya harus saling berinteraksi.

Secara umum ekosistem utama di bumi ada dua, yaitu daratan (ekosistem darat) dan perairan (ekosistem perairan). Ekosistem daratan terdiri dari beberapa bioma yaitu bioma gurun pasir, bioma padang rumput (sabana), bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis dan lain sebagainya.

Ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem pesisir, ekosistem hutan bakau, dan lain-lain. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di tepi pantai, pohon enau yang tumbuh di pegunungan.

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Luas wilayah Indonesia hanya 1,3% dari luas permukaan bumi, namun di dalamnya terdapat 17% spesies yang ada di dunia. Terdapat keanekaragaman spesies tumbuhan berbunga, spesies mamalia, reptil, amfibi, dan kupu-kupu yang tinggi. Potensi ini merupakan sumber keanekaragaman hayati yang sangat berharga.

Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat berharga. Faktanya, jumlah spesies mamalia merupakan yang tertinggi di dunia, terdapat 515 jenis atau spesies mamalia di dunia. Dengan sekitar 600 jenis reptil dan sekitar 270 jenis amfibi.

  1. Sebaran Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Wilayah

Ada dua orang ilmuwan yaitu Alfred R. Wallace dan Weber yang membagi wilayah persebaran tumbuhan dan hewan menjadi tiga kelompok berbeda di Indonesia.

Sebaran satwa Indonesia menjadi tiga zona, yaitu:

  • Orientalis (Asia)
  • Transisi, dan
  • Australia.

Jadi ada hewan dan tumbuhan di Indonesia yang mirip dengan hewan/tumbuhan di benua Asia dan benua Australia.

  1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Karakteristik Daerah

Indonesia terletak pada iklim tropis karena dilihat dari karakteristiknya mempunyai suhu udara yang cukup tinggi yaitu 260C – 280C, curah hujan juga cukup tinggi yaitu 700 – 7.000 mm/tahun dan tanah subur melalui proses pelapukan batuan yang cukup cepat.

  1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Sebarannya (Biogeografi)

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari persebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di muka bumi ini.

Penyebarannya ditentukan oleh geografi, termasuk ketinggian, garis lintang, dan kondisi iklim, misalnya curah hujan, iklim, suhu, dan radiasi cahaya.

Biogeografi terbagi menjadi dua, yaitu sebaran hewan (fauna) dan sebaran tumbuhan (flora).

  1. Keanekaragaman Hayati Indonesia Berdasarkan Ekosistem Perairan

Dalam lingkungan perairan terdapat berbagai lingkungan perairan atau perairan yang akan terbentuk menjadi ekosistem, antara lain air laut, air tawar, air payau, rawa, dan lain-lain.

Ekosistem air tawar memiliki salinitas atau kandungan garam yang rendah, sedangkan ekosistem air laut memiliki kandungan garam yang tinggi.

Manfaat Mempelajari Konsep Keanekaragaman Hayati

Sebagai manusia, kita harus terus mempelajari dan memahami keanekaragaman hayati serta manfaat yang diperoleh, antara lain:

  • Dapat mengetahui manfaat masing-masing jenis organisme
  • Dapat mengetahui tentang interaksi makhluk hidup
  • Memahami ciri-ciri dan sifat-sifat setiap makhluk hidup
  • Dapat memahami adanya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
  • Pemahaman keanekaragaman hayati mempunyai dampak besar terhadap kelangsungan hidup manusia

Nilai keanekaragaman hayati juga dinilai dari beberapa manfaat yang dapat dilihat dari nilai pendidikan, nilai biologis, nilai budaya dan estetika, nilai ekologi dan nilai keagamaan.

mejakelas.com

Category: Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *