SMOL.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Film, Musik dan Media bersama Gondrong Gunarto menggelar konser ‘Never Ending Blue Sléndhang’ di Fort Pendhem Van Den Bosch, Kabupaten Ngawi, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/9).
Selain untuk menghormati dan mengakar kembali karya-karya Ki Nartosabdho, konser ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan karya-karya besar gending Karawitan Jawa di kalangan masyarakat luas dan lintas generasi agar dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Direktur Film, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ahmad Mahendra mengatakan, konser ini merupakan wadah yang sangat baik untuk menarasikan kembali karya seniman-seniman terdahulu, salah satunya karya Ki Nartosabdho.
“Konser ini menjadi bukti bagaimana generasi sekarang berusaha untuk terus mengenang dan melestarikan karya-karya seniman terdahulu, termasuk karya musik, yang kemudian diaransemen ulang dengan cara, gaya, dan pendekatan masa kini seperti yang dilakukan Gondrong Gunarto. “Kami (Kemendikbudristek) akan terus mendukung berbagai upaya tersebut dalam melestarikan seni dan budaya Indonesia,” kata Mahendra.

Konser ‘Slendhang Biru Never Ends’ di Benteng Pendhem Van Den Bosch, Kabupaten Ngawi, Jawa Tengah.
Sementara itu, komposer Gondrong Gunarto mengaku mencoba menawarkan sesuatu yang baru kepada generasi muda Indonesia. “Kami dengan senang hati menyambut teman-teman yang hadir malam ini dengan karya-karya Ki Nartosabdho dalam musik kontemporer,” ujarnya.
Gondrong Gunarto adalah seorang komposer gamelan yang memadukan musik gamelan klasik dan musik pop modern dengan tetap mempertahankan sisi tradisional gamelan. Pementasan ini digelar sebagai penghormatan kepada Ki Nartosabdho dan mendekatkan komposisi musik kepada generasi pendengar muda. Produksi ‘Slendang Biru Never Ends’ menggunakan musikal yang sebenarnya, sehingga bisa diterima oleh generasi muda, kata Gunarto.
Keberhasilan Gondrong Gunarto membaca ulang karya Ki Nartsabdho dalam konser “Slendhang Biru Tak Pernah Berakhir” di Channel YouTube Budayaku pada 28-29 Mei 2022 memantik ide untuk memproduksi pertunjukan secara offline dalam skala yang lebih besar. Skala pertunjukan yang lebih besar ditandai dengan integrasi profesional lintas disiplin seni, yaitu musik (orkestra dan gamelan), dan media baru.
Selain itu, pada konser kali ini Kemendikbud bersama Gondrong Gunarto mengajak sejumlah seniman muda untuk bersama-sama memberikan penghormatan kepada Ki Nartosabdho melalui karya-karyanya dan mengenal indahnya Seni Karawitan Indonesia melalui perwujudan perpaduan musik. dan elemen multimedia. Artis muda yang hadir dalam konser ini adalah Kunto Aji, Fanny Soegi, dan Imoeng Mulyadi (Tresnawara Chamber Orcesthra).
Sepuluh lagu terbaik Ki Nartosabdho yang turut melengkapi kemeriahan konser Sléndhang Biru Never Ending adalah Lesung Jumengglung, Mawar Kuning, Ibu Pertiwi, Iki Saputanganmu, Adja Dipleroki, Slèndang Biru, Santi Mulya, Sarung Jagung, Adja Lamis, dan Dara Muluk . Lokasi Benteng Pendhem Van Den Bosch dipilih karena tempat ini merupakan tempat bersejarah bagi Kota Ngawi dan akan segera dibuka sebagai warisan budaya andalan Kota Ngawi.