Harga saham KRAS milik PT Krakatau Steel Tbk. masih melemah ke posisi Rp. 204-Rp. 206 per saham pada awal pekan September 2023. Harga saham KRAS bahkan mengalami penurunan dalam setahun terakhir; turun lebih dari 40%.
Penurunan harga saham perseroan merupakan imbas dari laporan keuangan tahun 2022 yang belum dilaporkan ke BEI. Akibatnya, KRAS juga akan terancam mendapatkan penangguhan. Akibat kelalaian tersebut, KRAS telah menerima SP1 dan SP2 dari BEI.
Namun PT Krakatau Steel Tbk. telah menyampaikan laporan keuangan Q1 2023 pada April 2023 yang mencatat penurunan rugi bersih dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari US$26,45 juta menjadi US$18,26 juta.
Jika demikian, apakah saham KRAS berpotensi memberikan keuntungan dalam berinvestasi? Mari simak analisisnya berikut ini!
Profil Perusahaan PT Krakatau Steel Tbk.
PT Krakatau Steel didirikan sebagai kelanjutan dari proyek baja Trikora yang diprakarsai oleh Ir. Soekarno yang saat itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Perusahaan yang resmi berdiri pada tahun 1970 ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus di bidang produksi baja, beroperasi di Cilegon, Banten.
Tiga tahun setelah diresmikan, PT Krakatau Steel pertama kali memproduksi pipa spiral. Empat tahun kemudian, pada tahun 1977, perusahaan mendapatkan sertifikasi API 5L dan pada tahun 2009 berhasil memperoleh sertifikasi BC1. Dengan produktivitas yang tinggi, PT Krakatau Steel mendapatkan sertifikat ISO 9001 pada tahun 1993, yang kemudian diperbarui pada tahun 2003 melalui ISO 9001:2000.
Dalam upaya memperkuat ekspansi bisnis dan permodalan, perseroan melakukan IPO atau Penawaran Umum Perdana pada tanggal 10 November 2010 di Bursa Efek Indonesia dan mendapat kode emiten KRAS. Dari sana, perusahaan berubah status menjadi perusahaan publik. Pada akhir tahun 2022, kapasitas produksi PT Krakatau Steel Tbk. mencapai 4 juta ton per tahun.
Baca juga: Kinerja Keuangan DSSA, Prospek dan Harga Saham
Produk unggulan yang dihasilkan antara lain baja lembaran dingin, baja lembaran panas, dan baja batang kawat. Selain terus mengembangkan produksi baja, KRAS juga mengembangkan berbagai fasilitas infrastruktur, misalnya penyediaan air industri.
Perseroan juga berupaya meningkatkan kemandirian energi dengan mengembangkan pembangkit listrik. Selain itu, PT Krakatau Steel Tbk. yang selama ini menguasai pasar dalam negeri, siap mengekspor produk baja berkualitas tinggi sesuai pesanan dari berbagai perusahaan asing.
Kinerja Keuangan PT Krakatau Steel Tbk.

PT Krakatau Steel Tbk. dikabarkan mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 37,39 juta atau Rp 560,88 miliar pada semester I 2023. Menurut Direktur Utama Purwono Widodo, angka rugi bersih tersebut disebabkan perseroan masih memiliki beban keuangan yang tinggi yakni US$ 59,33 juta atau Rp 889,89 miliar. Ada pula kerugian atau selisih kurs sebesar US$ 17,77 juta atau Rp. 266,52 miliar.
Pada Semester I atau Q2 2023, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 984,63 juta atau setara Rp 14,77 triliun. EBITDA Krakatau Steel sendiri tercatat sebesar US$ 26,93 juta atau sama dengan Rp 403,98 miliar.
Hingga semester I 2023, total aset perseroan tercatat sebesar US$ 3,02 miliar atau setara Rp 45,33 triliun. Krakatau Steel juga mencatatkan kenaikan ekuitas sebesar 9% menjadi US$ 601,25 juta atau setara Rp 9,02 triliun dibandingkan periode Desember 2022 yakni US$ 552,59 juta atau sekitar Rp 8,62 triliun.
Pada semester I 2023, subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur menyumbangkan laba sebesar US$ 20 juta atau meningkat 105% dari periode yang sama tahun lalu yakni US$ 10 juta.
Perusahaan pun berhasil melakukan pengurangan Hutang Berbunga atau utang berbunga dari US$ 1,73 miliar atau sekitar Rp 26,96 triliun pada Desember 2022 menjadi US$ 1,48 miliar atau Rp 22,16 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran pokok Tranche A dan sebagian Tranche B sebesar ± US$ 240 juta.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat tabel dibawah ini!
Komponen |
Q2 2023 |
2022 |
2021 |
2020 |
Penghasilan |
Rp 14,77 triliun |
Rp34,90 triliun |
Rp 32 triliun |
Rp 19,8 triliun |
Laba bersih |
Rp 45,9 miliar |
Rp353,07 miliar |
Rp954 miliar |
Rp 362 miliar |
Laba kotor |
Rp 1,19 triliun |
Rp3,16 triliun |
Rp3,093 triliun |
Rp 2,1 triliun |
Total aset |
Rp45,33 triliun |
Rp 56,9 triliun |
Rp 56,6 triliun |
Rp 52 triliun |
Jumlah Ekuitas |
Rp Rp 9,02 triliun |
Rp8,46 triliun |
Rp8,9 triliun |
Rp6,8 triliun |
Jumlah Kewajiban |
Rp 40,4 triliun |
Rp39,8 triliun |
Rp 48,6 triliun |
Rp 46,3 triliun |
Sedangkan rasio keuangan PT Krakatau Steel Tbk. adalah sebagai berikut:
Perbandingan |
Q2 2023 |
2022 |
2021 |
2020 |
ROA |
-1,22% |
2,15% |
1,66% |
0,68% |
KIJANG |
-6,14% |
14,36% |
12,03% |
5,28% |
NPM |
-4,85% |
– |
-3,6%. |
– |
DER |
265,7% |
– |
– |
– |
Dari tabel di atas terlihat ROA KRAS yang cukup rendah, kurang dari 5%, hal ini menunjukkan perusahaan belum efisien dalam memanfaatkan asetnya untuk mencapai laba bersih. Untuk ROE pada tahun 2022 dan 2021 PT Krakatau Steel Tbk. mencatatkan angka yang baik yaitu di atas 8,32%.
Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham PT Krakatau Steel Tbk.
Pada tahun 2020, PT Krakatau Steel Tbk. mencatatkan laba bersih sebesar US$22,6 juta. Angka tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa karena saat dunia sedang dilanda Covid-19, perusahaan ini justru mencatatkan keuntungan yang besar. Menariknya, keuntungan tersebut mengakhiri puasa gelar Krakatau Steel setelah mengalami kerugian sejak 2012.
Baca juga: Daftar Saham BUMN dengan Kinerja Terbaik Tahun 2023
Namun dalam RUPS, KRAS memutuskan laba bersih tahun buku 2020 akan dicatat sebagai cadangan perusahaan sehingga tidak ada pembagian dividen. Pada tahun 2021, KRAS juga mencatatkan laba sebesar Rp930 miliar, namun KRAS memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2021.
Kabar terakhir mengenai pembagian dividen KRAS adalah pada tahun 2011. Saat itu PT Krakatau Steel Tbk. membagikan dividen hingga Rp1,051 triliun atau setara dengan 98,91% laba bersih tahun 2010 yang mencapai Rp1,063 triliun.
Prospek Usaha Saham PT Krakatau Steel Tbk.

PT Krakatau Steel Tbk. Diketahui, ia berhasil keluar dari kebangkrutan setelah upaya penyelamatan yang dilakukan Erick Thohir berupa restrukturisasi utang. Sejak tahun 2019, KRAS telah membayar utang mencapai Rp10 triliun, namun utang perseroan masih cukup besar.
Krakatau Steel sendiri terus melakukan pembenahan untuk mendorong kemajuan perusahaan di masa depan. Di tengah hal itu, perlu Anda ketahui bahwa saham KRAS masih tersedia hingga Agustus 2023 diremehkan alias harga sangat murah. Hingga 25 Agustus 2023, harga saham KRAS adalah Rp 216 per saham, sedangkan harga wajar saham perseroan adalah Rp 455 per saham.
Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk, PT Krakatau Sarana Infrastruktur, dikabarkan berencana IPO pada kuartal III 2023. Artinya, ada potensi dana segar yang bisa didapat dari aksi korporasi tersebut, yakni di sekitar AS. $100-200 juta.
KRAS juga mempunyai rencana penambahan modal melalui masalah hak asasi manusia pada akhir tahun 2023 atau paling lambat awal tahun 2024. Perseroan berencana menawarkan sekitar 20% atau 3,869 miliar saham. Serangkaian agenda strategis yang dilakukan Krakatau Steel Tbk. Hal ini bertujuan untuk menutupi beban utang yang dimiliki.
Baca juga: Inilah daftar saham termurah di Indeks LQ45
Dengan berbagai strategi yang ditempuh ditambah harga saham KRAS yang murah, berinvestasi di perusahaan ini cukup menarik. Selain itu, kebutuhan baja juga diketahui diperkirakan akan meningkat sepanjang tahun 2023.
Jadi, apakah Anda tertarik berinvestasi di saham KRAS? Jika Anda bingung untuk memulainya, Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi investasi BUang. Aplikasi ini akan membantu Anda berinvestasi, baik di reksa dana maupun saham. Download saja di Toko aplikasi Dan Mainkan Tokolalu nikmati berbagai fasilitas dan kemudahannya.
bmoney.id